Arti Dari Sebuah Nama : OSPEK

Selama ini, menurut apa yang saya pahami, sebuah ospek merupakan salah satu kegiatan 'pengenalan'. Pengenalan disini dapat berarti pengenalan terhadap sebuah organisasi, pengenalan terhadap sebuah instansi, maupun pengenalan terhadap segala jenis kegiatan yang berhubungan dengan sosial. Namun pada kenyataannya, ospek telah menjadi sebuah kegiatan yang sangat 'ditakuti' oleh masyarakat Indonesia. Mengapa?

Cobalah kalian bayangkan sendiri jika kata ospek berada dibenak kalian, apa bayangan yang muncul??
Kekerasan?? dipermalukan?? permainan fisik?? permainan mental??
Oke jika tujuannya memang baik, namun apakah setiap orang berpikiran yang sama terhadap suatu kejadian tertentu yang dialaminya??
Katakanlah si A, seseorang yang pernah mengalami ospek di dalam suatu organisasi dengan cara yang tidak disukainya, kemudian si B, anggota yang baru masuk di dalam organisasi tersebut. Jika tiba-tiba cara ospek yang digunakan kepada si B lebih ringan dibandingkan dengan cara ospek yang sebelumnya dia alami, kira-kira apa yang ada dibenak si A? Atau jika si B menerima cara ospek yang lebih berat dari yang dialami si A, apa yang ada dibenak si B??
Berbagai macam kemungkinan kan?
Namun satu yang pasti, ospek terlanjur berubah menjadi suatu budaya yang agak menyimpang dari tujuan aslinya. Ya, tujuan asli dari sebuah ospek adalah perkenalan saja. Yang namanya berkenalan itu seperti apa sih?? Cara yang dilakukan dalam berkenalan bagaimana? Apakah berkenalan dengan suatu organisasi dan berkenalan dengan seorang gadis manis atau cowo ganteng berbeda?? Yang namanya berkenalan semua pasti dilakukan secara halus dan mendidik demi kesan pertama. Betul tidak?

Berkenalan dengan organisasi dan berkenalan dengan manusia memang berbeda? Memangnya organisasi itu terdiri dari apa? Sekumpulan robot? Apa sekumpulan hewan?? Organisasi itu adalah pengurus dan anggota. Seharusnya, menurut pendapat saya pribadi, ospek haruslah dilakukan dengan cara yang menyenangkan. Terkadang ada yang sampai bilang jika ospek itu dibuat agar si pelaku ospek memiliki kesan yang keras dan menimbulkan pikiran untuk tetap tinggal di organisasinya karena sudah melewati sebuah 'neraka'. Apakah dengan begitu setiap orang akan berbondong-bondong untuk mengikuti organisasi?? Tidak. Justru yang ada hanyalah sebuah rasa takut bagi calon anggota. Bahkan perasaan menyesal dari seorang yang pernah merasakan ospek 'aneh' tersebut.

Saya katakan sekali lagi, setiap orang memiliki jalan pikiran yang berbeda. Menurut pandangan saya, ospek dengan cara yang 'aneh' tidak akan pernah berjalan dengan baik. Maka dari itu, saya ingin mengubah citra dari sebuah ospek yang sudah terlanjur mem-budaya ini.

250 S.H.I.E.L.D dengan jelas  menyatakan bahwa ospek itu harus dilakukan dengan cara yang benar. Memperkenalkan organisasi dengan baik tanpa menimbulkan kesakitan fisik maupun mental.

Salam 250!

Comments

Popular posts from this blog

Indikator peringatan di motor Vixion menyala? (Bagian terakhir)

Indikator peringatan di motor Vixion menyala?

Indikator peringatan di motor Vixion menyala? (Bagian ke-2)